Ringkasan Webinar: “Dari Bumi untuk Bumi: Ketahanan Pangan dan Ekonomi Sirkular Generasi Mendatang”

27 Oktober 2025 16:29

Ringkasan Webinar: “Dari Bumi untuk Bumi: Ketahanan Pangan dan Ekonomi Sirkular Generasi Mendatang”

16 Oktober 2025 – Tay Juhana Foundation (TJF), berkolaborasi dengan Zentide dan Greeneration Foundation (GF), menyelenggarakan webinar nasional yang menyoroti pentingnya ketahanan pangan berkelanjutan dan ekonomi sirkular, berjudul “Dari Bumi untuk Bumi: Ketahanan Pangan dan Ekonomi Sirkular Generasi Mendatang.” Kegiatan tersebut sukses dihadiri oleh 176 peserta dari berbagai latar belakang, dari mahasiswa, praktisi, hingga pegawai pemerintahan.

Webinar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2025 yang mengusung tema “Hand in Hand for Better Foods and Better Future.” Tema ini menekankan pentingnya kolaborasi sebagai kunci menuju masa depan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan. Hal tersebut juga ditekankan oleh perwakilan-perwakilan dari ketiga organisasi penyelenggara dalam sambutan pembuka mereka, yang turut mengajak para peserta untuk berkolaborasi lebih jauh dalam menciptakan perubahan nyata menuju sistem pangan berkelanjutan melalui kesempatan ini.

Kebutuhan untuk memperkuat upaya ini menjadi semakin mendesak, sebagaimana menurut FAO, “kita perlu meningkatkan produksi pangan global hingga 60% pada tahun 2050 untuk memenuhi kebutuhan populasi dunia yang terus bertambah,” seperti yang disampaikan oleh Septi Mulyani Siregar, perwakilan CEO Zentide. Di sisi lain, tantangan menuju ketahanan pangan tahun 2050 juga kompleks dan berlapis. “Sekitar 82% lahan di Indonesia tergolong lahan suboptimal, sementara lahan yang ideal untuk pangan terus berkurang akibat alih fungsi. Tantangan lainnya datang dari semakin menua usia petani serta ketidakpastian iklim,” ujar Dinda Sonaloka, Asisten Manajer TJF. Mika Agustina, Direktur Operasional GF, juga menambahkan bahwa “anak muda dan para pegiat lingkungan memegang peran besar dalam mendorong perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan melalui ide, inovasi, dan energi mereka.”

Dengan fokus yang beragam dari ketiga organisasi, webinar ini membahas tiga topik utama, yaitu: biosolusi untuk pertanian berkelanjutan oleh Zentide, ekonomi sirkular oleh GF, dan ketahanan pangan berkelanjutan oleh TJF.

Sesi presentasi dibuka oleh Rijalul Umam, Agronomis dan Sales Manager Zentide, yang membagikan wawasan mengenai biosolution sebagai jalan menuju pertanian berkelanjutan. Ia menyoroti urgensi untuk beralih dari ketergantungan terhadap bahan kimia, menjelaskan bahwa penggunaan pupuk sintetis secara berlebihan—yang awalnya dimaksudkan untuk meningkatkan hasil panen—justru menyebabkan degradasi tanah, inefisiensi ekonomi bagi petani, dan memperburuk dampak perubahan iklim. Sebagai solusi, Zentide terus mengembangkan dan meneliti biosolusi untuk memulihkan kesehatan tanah, salah satunya melalui biostimulan alami berbahan dasar rumput laut tropis dari Lombok yang mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50%. Dengan memperbaiki ekosistem tanah dan meningkatkan penyerapan unsur hara, inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memperkuat ketahanan pangan jangka panjang. Melalui kolaborasi dengan petani lokal, lembaga riset, dan universitas, Zentide membayangkan terbentuknya ekosistem pertanian yang menyeimbangkan kesejahteraan manusia dan kelestarian alam.

Selanjutnya, Greeneration Foundation (GF) yang diwakili oleh Fikli Perdana Kusuma, Communication and Partnership Manager, mengulas bagaimana ekonomi sirkular dapat menjadi model transformatif menuju masa depan berkelanjutan. Berbeda dengan sistem linear tradisional “ambil–buat–buang”, ekonomi sirkular menekankan pada minimisasi limbah, menjaga nilai material, serta memulihkan sistem alam. Fikli menjelaskan bahwa kerangka ini kini telah masuk dalam Peta Jalan Ekonomi Sirkular Nasional Indonesia 2025–2035, dan dapat diterapkan di berbagai sektor—mulai dari industri, bisnis, komunitas, hingga rumah tangga. Melalui praktik seperti daur ulang, sistem isi ulang (refill system), dan pemilahan sampah, ekonomi sirkular tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga memperkuat fondasi ketahanan pangan dan sumber daya. Inisiatif komunitas GF seperti EcoRanger dan Driving Refill Solution menjadi contoh nyata bagaimana aksi lokal dan perubahan perilaku dapat bersama-sama membangun ekosistem yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Sesi kemudian ditutup oleh tim riset Tay Juhana Foundation (TJF), yang diwakili oleh Rivaldo Herman (Koordinator Research and Learning) dan Safira Eka Aprianti (Peneliti Agroforestri). Mereka membahas ketahanan pangan berkelanjutan melalui pertanian regeneratif di lahan suboptimal. Berdasarkan hasil riset TJF di Indragiri Hilir, Riau, wilayah yang didominasi oleh lahan gambut dan pasang surut, tim menjelaskan bagaimana sistem tata air dan agroforestry yang disesuaikan dengan kondisi lokal mampu memperkuat ketahanan di tengah tantangan iklim. Pendekatan pertanian regeneratif ini mengutamakan kesehatan tanah, keanekaragaman hayati, dan keseimbangan ekologi, sekaligus menjaga produktivitas dan kesejahteraan petani. Dengan menerapkan sistem tanam beragam dan integrasi antara tanaman dan ternak, praktik seperti agroforestri berbasis kelapa terbukti mampu meningkatkan stabilitas ekosistem sekaligus penghidupan masyarakat. Seperti ditekankan TJF, “tanah yang sehat sama dengan pangan yang sehat”, sebuah pengingat bahwa membangun ketahanan pangan harus dimulai dari memulihkan tanah dan memberdayakan petani sebagai penjaga keberlanjutan.

Dari seluruh rangkaian diskusi ini, semakin jelas bahwa upaya memperkuat ketahanan pangan masa depan perlu dilakukan dengan pendekatan sirkular—baik dalam sistem ekonomi maupun sistem pangan. Pendekatan yang menitikberatkan pada solusi alami, lokal, dan berkelanjutan dalam menjawab tantangan lingkungan. Dengan mengoptimalkan sumber daya lokal sambil menjaga keseimbangan ekologi, kita dapat membangun sistem pangan yang tangguh dan bermanfaat bagi semua. Upaya ini hanya dapat berhasil melalui kolaborasi erat lintas sektor yang terus belajar, berinovasi, dan beradaptasi bersama.

Melalui webinar ini, diharapkan semangat kolaboratif terus terbangun dan memperkuat langkah bersama menuju masa depan pangan yang lebih aman dan berkelanjutan. Ikuti terus update dan kegiatan kami berikutnya di Instagram dan LinkedIn untuk berpartisipasi dalam inisiatif-inisiatif serupa!

Category

Lainnya

Topic

Ketahanan Pangan

Share This Article
facebooktwitterlinkedinwhatsapp

Kobexindo Tower – 2nd Floor, Jl. Pasir Putih Raya Blok No.E-5-D, Ancol, Pademangan, North Jakarta, Indonesia, 14430

Phone: (021) 6603926
WhatsApp: +62 815 8855 584

Ikuti media sosial kami:
[object Object][object Object][object Object][object Object]

Kebijakan Privasi

Copyrights © 2025 Tay Juhana Foundation